Pemulihan Kulit dengan Sentuhan Mugwort: Ulasan tentang Masker Skintific Mugwort Anti Pores & Acne Clay Mask
Halo semuanya! Selamat datang lagi di Alica's Review Blog. Pada kesempatan kali ini, gue sangat antusias untuk berbagi pengalaman pribadi gue dengan salah satu produk dari Skintific, yaitu Mugwort Anti Pores & Acne Clay Mask. Dan sudah menggunakan produk ini sekitar 3 kali sejauh ini merasa terkesan dengan hasil yang diberikan. Melalui ulasan ini, gue akan mengulas pendapat gue mengenai masker ini, membahas perubahan sebelum dan setelah penggunaan, serta memberikan pandangan tentang efektivitas produk dalam merawat kulit dan masalah jerawat. Jadi mari kita mulai menjelajahi ulasan lengkap ini!
Dikarenakan wajah gue memiliki kecenderungan kombinasi kulit berminyak dan kerap mengalami jerawat hormon setiap bulannya, hal ini telah mendorong gue untuk mencoba Skintific Mugwort Anti Pores & Acne Clay Mask sebagai sebuah eksperimen. Tujuan gue adalah melihat apakah masker ini memiliki potensi untuk mengurangi munculnya jerawat secara signifikan dan juga pada komedo yang ada di hidung. Gue berharap masker ini dapat memberikan efek menenangkan atau mengurangi kemerahan di area pipi yang sering terkena jerawat bulanan. Apalagi ini merupakan salah satu produk dari Skintific yang pertama kali gue coba.
Proses pengaplikasian masker mirip dengan langkah standar lainnya, di mana setelah membersihkan wajah dengan facewash atau sabun muka, langkah selanjutnya adalah menyebarkan masker secara merata di seluruh permukaan wajah. Gue menemukan bahwa tekstur masker ini mudah dibaurkan karena memiliki konsistensi yang krimi, namun tetap tidak mengering terlalu cepat. Kelebihan lainnya adalah kehadiran spatula di dalam kemasan, yang sangat memudahkan proses pengaplikasian. Selain itu, dari aroma masker sejauh ini tidak ada aroma aneh seperti wewangian atau bahan lain yang mencolok.
Selama ketiga kali penggunaan, gue tidak merasakan ketidaknyamanan apa pun saat menggunakan masker ini. Hal yang lebih mengagumkan adalah, karena masker ini tidak membuat kulit terasa kering dan kaku seperti kebanyakan masker lain yang pernah gue pakai. Jadi, bagi kalian yang suka cari meme di internet tapi khawatir masker akan retak saat tertawa, jangan khawatir, masker ini adalah solusinya! Ketika ditanya apakah masker ini menyebabkan sensasi terbakar atau ketidaknyamanan lainnya, dengan yakin gue bisa mengatakan bahwa tidak. Ini justru berlawanan dengan penglihatan gue tentang masker clay, karena kulit gue tetap terasa lembab setelah penggunaan, bahkan tanpa penggunaan toner hidrasi tambahan. Ini bisa terjadi karena kandungan yang ditekankan pada produk adalah Mugwort itu sendiri, Niancinamide, Salicylic Acid, dan juga Centella. Yang setelah gue cari tahu manfaat dari kandungan tersebut adalah: Mugwort mengandung vitamin E, Niancinamide melembapkan wajah, Salicylic Acid mengangkat sel kulit mati, dan Centella yang berguna untuk memberi rasa sejuk pada kulit.
Keefektifan Masker dalam Mengurangi Pori-pori dan Jerawat dan Hasil Sebelum dan Sesudah
Sebelum mulai membahas seberapa efektif maskernya, izinkan gue untuk menggambarkan kondisi kulit gue sebelum mencobanya. Pada tanggal 29 Juli, kulit dalam keadaan meradang, terlihat banyak jerawat kecil-kecil dan ada sedikit kemerahan. Selain itu, terasa sedikit gatal, meskipun belum sampai mengganggu secara signifikan.
Kemudian, pada tanggal 4 Agustus, tiga hari setelah pemakaian pertama, gue mencoba masker ini untuk yang kedua kalinya. Sayangnya, gue lupa untuk mendokumentasikan kondisi kulit setelah penggunaan, tetapi gue memiliki gambar sehari setelah penggunaan yang kedua kalinya bisa gue tampilkan dibawah. Perubahan yang terlihat memang sudah lebih baik.
Kesimpulan Akhir
Apakah masker ini memenuhi atau bahkan melampaui harapan awal? Ya, jawabannya iya. Gue dapat dengan yakin mengatakan bahwa masker ini memberikan sensasi yang sangat menyegarkan saat terkena angin sepoi dari kipas.
Apakah perubahan pada kulit terasa cukup signifikan? Menurut pendapat gue sejauh ini, dengan rutinitas yang konsisten, perubahan yang cukup dapat dirasakan meskipun kemajuannya agak lambat. Setelah menggunakan masker ini selama tiga kali, kulit terasa lebih halus dan lembut. Masalah jerawat memang bervariasi sesuai jenis kulit masing-masing, tetapi perubahan yang paling menonjol bagi gue terlihat pada komedo. Setelah pemakaian pertama, komedo yang agak mengganggu di bagian hidung menjadi lebih bersih.
Apakah masker ini sesuai untuk semua jenis kulit? Untuk memberikan pandangan yang lebih luas, selain dari satu jenis kulit saja, secara kebetulan dalam ulasan ini teman gue Alvina, yang memiliki jenis kulit yang berbeda, dapat memberikan insight lebih kepada kalian. Alvina memiliki jenis kulit sensitif yang rentan terhadap jerawat. Dia bilang,
"Kulit saya cenderung berminyak sensitive acne prone yang mudah sekali berjerawat. Dan jika pakai skincare jarang ada yang cocok. Tapi masker skintific mugwort ini sepertinya cocok di muka saya. Saya baru 3 kali maskeran sejauh ini tidak membuat iritasi di muka saya. Untuk hasil menghilangkan jerawat belum ada perubahan karena baru 3 kali pemakaian. Yang saya rasakan setelah pakai masker ini wajah terasa bersih dan cerah seketika. Masker ini juga gak bikin kulit terasa ketarik. Masker ini punya aroma yang tidak menyengat jadi saya rasa masker ini cocok untuk tipe wajah acne prone.”
Mungkin dari kalian yang memiliki tipe kulit yang sama dengan Alvina bisa kontek langsung dengan dia di media sosialnya : alvindi
Mungkin itu saja yang dapat gue jelaskan pada ulasan kali ini. Sekedar menginfokan bahwa pada ulasan ini gue tidak disponsori pihak manapun, semoga bisa membantu kalian sebelum memutuskan mencoba sendiri secara langsung, terimakasih sudah membaca. Kita ketemu di lain kesempatan.
Komentar
Posting Komentar