Mari Berkaca Melalui 500 Days Of Summer : Mengapa Sebagai Pesan Cinta yang Ideal?

 


Halo semuanya! kembali lagi di Alica’s Review Blog. Dari kalian ada yang merasa enggak sih kalau beberapa hari ini terasa sering banget konten ‘I love The Smiths’ sliweran di sosial media kita? Film 500 days of summer ini hampir 14 tahun lamanya sejak terakhir rilis tapi masih hangat untuk diperbincangkan mungkin di tongkrongan kita sampai hari ini. Dari kita tahu pasti diantara kalian pernah ngotot mengenai Tom dan Summer tentang permasalahan cinta mereka. Karena topik ini sangat menarik untuk digali dari berbagai aspek, yuk kita bahas.

Analisis Karakter

Tom Hansen
Seperti yang kita tahu bahwa Tom Hansen atau yang kita kenal Tom ini sebagai karakter utama adalah seorang pria baik yang ambisius namun kurang akan hal hal romantis. Tapi apakah pria sebaik Tom bisa kita jadikah contoh? kenyataannya tidak, Tom terlihat sebagai pria baik yang palsu. Kenapa? Mari kita bahas mengenai ‘The Nice Guys Syndrome’ menurut Robert A. Glover, Ph.D. No More Mr. Nice Guy, sebenarnya pria baik bukanlah pria baik yang sebenarnya, dalam bukunya Robert bilang Nice Guys give to get. Though Nice Guys tend to be generous givers, their giving often has unconscious and unspoken strings attached. They want to be appreciated, they want some kind of reciprocation, they want someone to stop being angry at them, etc. Nice Guys often report feeling frustrated or resentful as a result of giving so much while seemingly getting so little in return.”

Ini terlihat pada Tom dia memberikan seluruh usahanya yang pasti ada tujuannya dan yap yaitu untuk mendapatkan apa yang ia inginkan yaitu bersama Summer atau setidaknya membuat Summer jatuh hati padanya. Tak hanya itu Tom seorang manipulative, dia menjadi baik bukan karena dirinya sendiri melainkan karena Summer.


Summer Fin
Lalu bagaimana dengan Summer sendiri? Apakah Summer seorang MPDG atau Manic Pixie Dream Girl? Sebelum ke pembahasan kita bahas terlebih dahulu apa itu Manic Pixie Dream Girl? Istilah ini berasal dari seorang kritikus film bernama Nathan Rabin saat mengulas film Elizabethtown. Dia berujar bahwa "Manic Pixie Dream Girl ada dalam imajinasi tinggi para penulis/ sutradara yang sensitif untuk mengajari para pria muda yang penuh semangat untuk menghadapi kehidupan dan misteri serta petualangannya yang tak terbatas." Menurut Rabin yang membuat seseorang menjadi MPDG adalah karakter wanita yang berbeda atau unik, yang fungsi esensialnya di sepanjang plot cerita adalah untuk memberikan pelajaran mendasar kepada karakter utama pria, biasanya tentang bagaimana mencintai atau menjalani hidup sepenuhnya. Tapi apakah Summer seorang MPDG? Jawabannya tidak. Summer bukanlah seorang Manic Pixie Dream Girl melainkan Tom mencoba memproyeksi Summer menjadi Manic Pixie Dream Girl itu sendiri dalam fantasinya.


Dinamika Hubungan Modern

Komunikasi yang Buruk
Bisa disadari bahwa bagaimana komunikasi dan pemahaman yang buruk dari mereka bisa mempengaruhi seluruh cerita di film ini. Mari kita mulai dengan poin yaitu, memahami.

Maksud dari memahami ini apa? Yaitu jujur pada diri sendiri, memahami apa yang diinginkan dan menjelaskan tujuannya apa. Disisi ini Summer paham betul apa yang dia inginkan. Sejak awal ia bertemu dengan Tom, Summer sudah menjelaskan bahwa Summer sedang tidak mencari hubungan yang serius dengannya. Tak hanya itu ketika saat di IKEA, Summer menjelaskan ulang apa yang dia mau. Tom mendengar apa yang Summer inginkan. Tapi apakah mendengar sama dengan memahami? Apakah Tom memahami apa yang Summer inginkan? Oh tidak. Tom justru terus mencoba untuk membuat Summer luluh hati kepadanya. Tom dari awal tidak jujur dengan dirinya sendiri tentang apa yang dia inginkan dari Summer, Tom selalu mengabaikan tujuan Summer dan juga tujuan dirinya sendiri.


Pesan Tentang Cinta

Pesan jelas tentang kompleksitas cinta dapat ditemukan dalam film ini. Film "500 Days of Summer" menunjukkan bahwa cinta bisa jadi berantakan dan tidak selalu berjalan sesuai harapan kita, berbeda dengan pandangan konvensional yang menganggap cinta selalu indah dan menakjubkan.

Ekspektasi vs Realitas

Sedari awal Tom memang menaruh ekspektasi tinggi pada Summer, sampai pada akhirnya dia kecewa atas ekspektasi yang dia bangun sendiri. Tom terjebak pada bayangan romantis yang ia visualisasikan dengan Summer yang sebenarnya Tom hanya menyukai Summer karena yang ditunjukkan Summer saja bukan tentang real Summer. Di sini Tom memang egois hanya memikirkan dirinya sendiri. Kenyataan pahitnya adalah kadang kita pernah atau hampir menjadi Tom pada saat kondisi apapun tidak realistis hanya mengandalkan ego ekspektasinya belaka.

Sedangkan Summer adalah orang yang realistis, dia mengerti kenapa dan sadar penuh sosok Tom bukanlah seseorang yang dia cari atau bahkan dia pilih karena apa? Tom saja tidak tahu apa yang dia mau dari hidupnya.


Menekankan ketidakpastian

Tidak seperti film film lainnya yang punya ending bahagia, film ini mengangkat hal yang sangat realistis seperti apa yang terjadi di kehidupan kita sebenarnya. Hidup memang tidaklah selalu pasti dan rumit seperti kisah Tom dan Summer yang pada akhirnya memang tidak di takdirkan sejalan. Summer mengetahui bahwa ia bukanlah orang yang tepat untuk Tom dan Summer tidak merasa yakin dengan Tom.


Sebagai penutup pembahasan Tom pernah nanya ke Summer di Bar “what happen if you fall in love? Love is not Santa Claus” dan Summer jawab “There's no such thing as love, it's fantasy.” memang jatuh cinta itu bukan ada pada kendali kita namun memaknai rasa cinta itu yang bisa kita kendalikan.


Demikian pembahasan 500 Days Of Summer, kalau kalian ada saran bisa gunakan kolom komentar atau bisa juga share ke teman kalian. Sampai jumpa di lain kesempatan.


Komentar

  1. Gua udah nonton film ini juga karna emg so far film romansa yang paling realistis dan related sama kehidupan yg pernah gua tonton. Jadi gua merasa tertarik dengan review ini, kek biasa ga ngecewain di alica's Review kali ini dijabarin tentang pesan cinta yang bisa kita ambil secara mendetail, darisini kita bisa belajar tentang sebuah kehidupan asmara. Keren, Lanjutkan !🥰

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer