Funiculi Funicula : Pertemuan Lintas Waktu dengan Secangkir Kopi

 


Pernah kah kamu berpikir bahwa bagaimana jika kamu memiliki kesempatan untuk kembali ke masa lalu atau melangkah ke masa depan? Mungkin untuk bertemu kembali dengan teman lama, mengungkapkan kata-kata terakhir kepada orang yang kita cintai sebelum meninggalkan dunia ini, atau bahkan menyatakan perasaan cinta? Banyak dari kita mungkin pernah membayangkan momen semacam itu, dan bagaimana jika keinginan tersebut bisa menjadi kenyataan? Novel Funiculi Funicula merupakan salah satu karya yang menggambarkan naratif seputar pertanyaan ini. Terdapat 4 chapter dengan kisah yang berbeda pada novel ini yaitu, Kekasih, Suami-Istri, Kakak-Adik, Ibu dan Anak.

Alur Cerita

Pertama-tama, kita akan mengenal Fumiko, seorang wanita karier yang sangat ingin bertemu dengan kekasihnya, Goro. Awalnya, Fumiko hanya mengunjungi kafe tersebut secara kebetulan karena mirip dengan namanya. Namun, saat pertemuan terakhirnya dengan Goro, dia mendapat kabar bahwa Goro akan pergi ke Amerika untuk alasan pekerjaan tanpa ada pesan terakhir untuknya. Hal ini membuat Fumiko kesal. Namun, dia mengetahui bahwa kafe yang dia kunjungi memiliki kemampuan untuk pergi ke masa lalu, meskipun tindakan tersebut tidak merubah apapun.

Selanjutnya, ada pria tua bernama Fusagi yang merupakan pelanggan tetap kafe. Ia datang setiap hari hanya untuk menunggu kursi yang bisa bawa ke masa lalu, dengan harapan bertemu dan memberi surat kepada istrinya. Kotake, perawat rumah sakit dan istri Fusagi yang sebenarnya masih hidup, mengetahui bahwa Alzheimer membuat Fusagi lupa akan keberadaannya. Kotake kemudian menggunakan kemampuan kafe untuk pergi ke masa lalu, duduk di kursi itu, untuk mendapatkan surat dari Fusagi. Meskipun begitu, tindakan ini tidak mengubah apapun.

Kemudian, ada wanita pengusaha bar bernama Hirai yang selalu menghindari kunjungan adiknya. Hirai bahkan lebih suka bersembunyi di bawah meja konter daripada bertemu dengan adiknya. Setelah pertemuan terakhir dengan adiknya, Hirai merasa menyesal dan memutuskan untuk menggunakan kemampuan kafe untuk pergi ke masa lalu, di saat kunjungan terakhir adiknya di kafe.

Terakhir, ada Kei, istri dari manajer kafe, yang mengidap penyakit jantung kronis dan sedang hamil. Kei tidak yakin apakah anaknya akan bahagia setelah lahir tanpa kehadirannya. Berbeda dengan Fumiko, Kotake, dan Hirai yang melintasi waktu ke masa lalu, Kei memutuskan untuk melintasi masa depan untuk bertemu dengan anaknya. Meskipun begitu, pergi ke masa depan juga tidak merubah apapun.

Mengapa pergi ke masa lalu atau ke masa depan jika tidak akan mengubah apapun?

Pertanyaan ini menjadi inti menarik dalam novel "Funiculi Funicula," yang membedakannya dari kisah lintas waktu lainnya. Dalam cafe ini, terdapat berbagai aturan terkait perjalanan waktu. Pertama, pengunjung harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan, walaupun kursi tersebut tidak selalu kosong karena dihuni oleh hantu yang melakukan perjalanan ke masa lalu dan lupa untuk kembali ke masa sekarang. Kedua, segala tindakan yang dilakukan di masa yang dikunjungi tidak akan mempengaruhi kenyataan di masa kini. Ketiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi tersebut menjadi dingin.

Cafe Funiculi Funicula menyiratkan pesan mengenai penerimaan terhadap peristiwa, baik di masa lalu maupun masa depan. Penekanan diberikan pada kesediaan untuk menerima keadaan tanpa rasa kecewa terhadap masa lalu yang tak dapat diubah dan ketidakmampuan memprediksi masa depan yang tak pasti. Oleh karena itu, seperti yang diungkapkan oleh karakter Kei di halaman terakhir, cafe Funiculi Funicula menekankan bahwa perjalanan waktu bukanlah tentang mengubah realitas, melainkan tentang transformasi hati menjadi yang lebih baik. “Pada akhirnya, kenyataan tidak berubah bagi mereka yang kembali ke masa lalu ataupun mereka yang pergi ke masa depan.”

Dari sudut pandang pribadi, keunggulan novel ini terletak pada alur cerita yang sederhana dan mudah dipahami, menciptakan suasana hangat di sepanjang cerita. Merasa bersyukur dapat mengikuti keseluruhan cerita, mungkin memberikan nilai 8/10 sebagai penilaian yang tepat untuk novel ini.

Komentar