Mungkin beberapa dari kalian pasti pernah menonton series animasi ini ketika waktu kecil, sebagian plot yang kita tau hanyalah seorang pangeran dari negara api yang sering sekali marah - marah akibat dibuang oleh ayahnya sendiri untuk mencari avatar yang telah diincar lama oleh seluruh keturunan keluarga raja api, yaitu Aang si pengendali udara. Namun ada banyak hal yang kita tidak tahu ketika menonton di umur yang berbeda, series ini membuat kita berpikir bahwa animasi ini bukanlah series animasi biasa. Kenapa? Mari kita bahas.
Meresapi Kegagalan atau Bangkit
"If anyone is to blame for the state of the world it is me" (Episode 1 Book 3 : The Awakening)
Kita di perlihatkan bahwa Aang mengakui bahwa ia telah gagal perang dalam mengalahkan pasukan negara api di Ba Sing Se dan semua orang berpikir bahwa avatar telah tiada. Avatar Roku muncul dan mengingatkan Aang kembali bahwa Roku juga gagal atas mempertahankan kedamaian dunia akibat ulah raja api Sozin. Kegagalan akan suatu hal pasti akan terjadi dan dimiliki oleh banyak orang, tak memandang sehebat apa dia dan siapa orangnya. Namun Aang kembali dengan menerima bahwa menyerah bukanlah pilihan atas apa yang sudah terjadi.
Memilih dan Menentukan Takdir
Saat Zuko ingin mengambil banteng avatar yaitu Appa di bawah tanah sungai Laogai dengan maksud agar Aang bisa berada pada tangannya dan diakui kembali kehormatannya oleh ayahnya sendiri, ia kembali ditanyai oleh paman Iroh tentang takdir yang sebenernya ia pilih. Apa benar takdir yang dipilih Zuko adalah takdirnya sendiri atau takdir orang lain yang dipaksakan pada dirinya?
"Is it your own destiny? Or is it a destiny someone else has tried to force on you?" (Episode 17 Book 2 : Lake Laogai)
Menjadi pertanyaan bagi diri sendiri apakah yang kita lakukan hari ini adalah hidup yang kita mau atau hidup agar dipandang orang lain bahwa takdir yang dipilih adalah jalan yang baik, terkadang bagus untuk orang lain belum tentu bagus untuk diri sendiri.
“it’s time for you to look inward and begin asking yourself the big questions, who are you, and what do you want?” (Episode 17 Book 2 : Lake Laogai)
Kehidupan seringkali terombang - ambing melihat orang lain yang mungkin lebih baik dari kita, mempunyai kehidupan yang lebih layak, kalah garis start dari orang lain, merasa bingung pada diri sendiri, tidak percaya apakah kita bisa berdiri sendiri atas pilihan apa yang kita pilih. Namun apakah dengan men-Copy dan Paste kehidupan atau pencapaian orang lain adalah hal yang baik? Kemungkinan tidak, kita akan terus terjerumus pada perasaan selalu tidak cukup, tapi harapan untuk menjadi lebih baik dan menjadi diri sendiri seutuhnya adalah pilihan yang bijak.
“You must never give in to despair. Allow yourself to slip down that road and surrender to your lowest instincts. In the darkest times, hope is something you give yourself.” (Episode 5 Book 2 : Avatar Day)
Menjadi Baik atau Menjadi Jahat?
Avatar Roku dan raja Sozin pada zaman itu adalah 2 sahabat yang sangat baik kepada satu sama lain dan keduanya sama - sama berasal dari kerjaan api. “Roku was just as much Fire Nation as Sozin was, right? If anything, their story proves anyone’s capable of great good and great evil. Everyone, even the Fire Lord and the Fire Nation have to be treated like they’re worth giving a chance.” (Episode 6 Book 3 : The Avatar and The Firelord)
Hal yang sama juga terjadi kepada raja api Ozai dan juga paman Iroh, dua orang bersaudara yang juga berasal dari negara api. Namun paman Iroh dan juga raja api Ozai sangatlah berbeda, raja api ozai selalu berorientasi pada hal duniawi contohnya seperti menaklukan dunia dengan kekuatan api yang padahal itu hanyalah api kemarahan biasa dan juga adanya kesombongan yang terletak pada dirinya ketika ia dikalahkan oleh Aang namun masih saja menganggap bahwa Aang adalah sosok yang lemah.
“Even with all the power in the world, you are still weak” (Episode 21 Book 3 : Sozin's Comet : part 4 : Avatar Aang)
Lainnya halnya dengan paman Iroh yang sudah selesai dengan semua emosi dan hal - hal duniawi. Contohnya ketika ia ditodong oleh seorang penjahat lokal alih alih melawan atau mentertawakannya paman Iroh malah mengajarkan bahwa gerakan kuda kudanya tidaklah tepat dan mengarahkan penjahat tersebut kepada hal - hal yang baik. Mungkin dari kita tak pernah terbayangkan jika kita mengajarkan seorang penjahat ke hal hal yang baik, tapi paman Iroh adalah orangnya.
“While it is always best to believe in oneself, a little help from others can be a great blessing” (Episode 15 Book 2 : Tales of Ba Sing Se)
Manusia berasal dari komponen yang sama namun apa yang dapat membedakan kita antar satu sama lain? Yaitu dengan pilihan yang kita ambil dan juga sudut pandang yang kita lihat, apakah itu baik atau apakah itu jahat, itu pilihannya.
Toxic Masculinity / Maskulinitas Beracun
Jadi laki-laki harus kuat, gak boleh cengeng apalagi jadi pecundang. Itu yang sering kita lihat atau kita dengar mengenai bagaimana seharusnya laki - laki semestinya bersikap. Ini terlihat pada Zuko ketika dia dianggap lembek oleh raja Ozai atau ayahnya karena sikapnya cenderung seperti ibunya. Kurangnya figure ayah yang baik mebuat Zuko dingin dan tidak beremosi apalagi berekspresi. Dikarenakan oleh racunnya maskulinitas raja Ozai yang suka menuntut, rasa ingin penuh dihormati, kasar terhadap Zuko, penuh amarah dan mengesankan bahwa belas kasihan adalah kelemahan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiAdxXiVa7w8ZiVo12IC3NYHD_r4xotq2R1SgNzqeiZgqQwadX7rcRD0Q7uU3PtF-tr4KGR5tbBBIm3C1RGNQARXYiVnOXD-ZnBV_JF29hT1O0BayL3cIwPxGxopxoW45XjfvoGPGuGiBQlU7W5YMFMTwxEA5io9mGHSsd4RuIJm3-RcRRurHDwzyNrlpg/w640-h470/Ozai%20and%20Zuko%20Agni%20Kai.png)
Zuko dipermalukan dan dicabut kehormatannya oleh ayahnya sendiri pada saat Agni Kai (An Agni Kai is a traditional firebender duel that is centuries old atau duel pertarungan tradisional pengendali api yang dilakukan sejak lama) Ozai tidak menerima pengampunan Zuko sebagai permintaan maaf melainkan melakukan kekerasan adalah jalannya. Sejak saat itu ia diasingkan dan menghalalkan segala cara untuk menangkap Avatar Aang walaupun itu membahayakan dirinya sendiri.
Berbanding terbalik dengan paman Iroh yang mengedepankan kelembutan dan kebijakannya sebagai jalan untuk menenangkan Zuko di saat saat tertentu. Di episode terakhir season satu ketika Zuko gagal menangkap Avatar paman Iroh tidak mencemoohnya bahwa dia bodoh atau melakukan kekrasan seperti ayahnya Ozai dan semacamnya melainkan menyuruh Zuko untuk beristirahat.
“Then you should rest. A man needs his rest” (Episode 20 Book 1 : The Siege of the north : part 2)
Kecerdasan Emosi Menuju Hal Baik
Paman Iroh yang kita kenal dahulu adalah seorang bapak - bapak tua yang sering tertawa karena selera humornya unik tak lupa dengan minuman teh nya, tidak jarang kita melihat paman Iroh melakukan hal konyol, walaupun begitu paman Iroh adalah seorang mantan jenderal dari negara api dia tidak pernah merasa malu atau hina ketika dia menjadi pengemis di Ba Sing Se melainkan berterima kasih atas koin emas yang diberikan. Orang yang tidak memiliki kecerdasan emosional contohnya seperti zuko akan merasa hal itu adalah hal yang hina karena dia berasal dari keluarga bangsawan.
Paman Iroh tidak pernah melihat bahwa sesuatu yang dilimpahkannya saat berada di Ba Sing Se adalah nasib buruk. Ia selalu menemukan hal baik di dalam dirinya. Selama pelariannya di Ba Sing Se melahirkan dirinya dengan penuh berkah, ia bisa membuka kedai teh nya sendiri.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohDtBXNE_JZOQzxkfWW1nd7PYCXI0zRT-sCA03V78hFOBfknZjJyGfWuS_E_iWzgR44_raRSmEwsnhTBtnLqhAUtyZ-2dByX7pHrTlcyBBkFBot3yscYpDxW51GikmOpjTUEvQx4HUAdcnxOWIhQ57fTRlAMifdqm9cHC2OjuRkBsen8FwsJFn4lBufrw/w640-h360/Uncle%20Iroh%20being%20jail.png)
Ketika paman Iroh ditangkap Azula akibat pengkhiatan di episode Crossroad of Destiny. Paman Iroh tidak meratapi nasibnya sebagai seorang pria yang lemah dan tak berdaya dikurung dalam besi melainkan tetap melihat celah cahayanya, bahkan ia bisa membimbing Zuko atas kebingungannya. Walaupun di akhir akhir series paman Iroh tidak pernah merasa marah atau terkhianati oleh keponakannya sendiri.
Bukan hanya paman Iroh yang bisa menemukan hal baik dari nasib buruk, Zuko bisa melihat bahwa nasib buruk yang diberikan oleh ayahnya untuk mencari avatar memberikan ia pencerahan bahwa memperbaiki citra negara api adalah penebusan dosanya.
Makhluk Sosial
Toph Beifong seorang anak kecil berumur 12 tahun yang dikenal mandiri, tak kenal menyerah, fast learner dan tangguh bahkan lebih tangguh dari Avatar Aang sendiri ketika belajar pengendalian tanah dari Toph. Toph selalu ditunjukan sebagai orang yang over power dalam pengendalian tanah bahkan dialah yang menciptakan pengendalian metal meski begitu Toph selalu dianggap orang yang lemah oleh kedua orang tuanya akibat ia tidak bisa melihat. Sikap kedua orang tua Toph ini lah yang menyebabkan Toph tidak mau mendapatkan bantuan orang lain karena itu membuat dia terkesan lemah dan tak berdaya.
Dia merasa bahwa semua hal dapat dilakukannya sendiri, namun ia mulai merasa bahwa dia tak sehebat yang ia pikirkan ketika dia tidak bisa menyelematkan appa ketika perpustakaan di gurun pasir mulai tenggelam. Tidak ada salahnya ketika kita membutuhkan satu sama lain, sehebat apa pun kita atau sehebat apapun Toph Beifong masih bisa membutuhkan pertolongan dari orang lain.
Komentar
Posting Komentar